PERBANDINGAN ANTARA
IFRS DENGAN PSAK
A. PENDAHULUAN
Perkembangan
arus globalisasi dan teknologi informasi komunikasi mengakibatkan munculnya
tuntutan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang seragam dan dapat
diterima di berbagai negara. Untuk itu, dibentuklah suatu standar yang bernama
IFRS (International Financial reporting standar) sebagai suatu pakem umum dalam
usaha harmonisasi standar akuntansi keuangan. Dengan adanya standar umum yang
diterapkan secara internasional diharapkan akan semakin memudahkan dalam
penulisan laporan keuangan.
Di Indonesia
sendiri penerapan IFRS dalam pelaporan keuangan sendiri diharapkan dapat
memudahkan terhadap laporan keuangan
yang dikenal secara internasional serta dapat meningkatkan arus investasi. Proses konvergensi
IFRS di Indonesia terbagi atas tiga tahap, yaitu:
1.
Tahap
adopsi (Tahun 2008-2010)
2.
Tahap
persiapan (Tahun 2011)
3.
Tahap
implementasi (2012)
Meskipun
demikian penerapan dan konvergensi IFRS di Indonesia juga memiliki kendala
seperti perlunya penyesuaian standar
internasional terhadap aspek hukum di Indonesia, penyesuaian terhadap aturan
perpajakan, kesiapan sumber daya manusia yang belum matang, serta masalah
keberadaan lembaga standar akuntansi Indonesia yang belum independen.
B. PERBEDAAN
IFRS DAN PSAK
Metode penyusunan
perbedaan dilakukan dengan membandingkan antara konsep yang terdapat di IFRS
dengan yang terdapat dalam PSAK dan disusun berdasarkan urutan standar yang
digunakan IFRS.
Dalam tulisan ini penulis
sangat banyak mengambil faedah dari buku Marisi P Purba berjudul
IFRS
Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia terbitan Graha Ilmu. Buku
ini sangat bermanfaat dalam membuka pikiran ttg konvergensi IFRS. Sangat
direkomendasikan utk dibaca. selain itu penulis jg banyak memperoleh manfaat dari
publikasi KPMG dan Deloite. Secara kerangka dasar perbedaan IFRS dan PSAK dapat
dilihat pada table:
C. Contoh Perbedaan Antara PSAK dengan IFRS
Dalam table di atas perbedaan
antara penyajian dan pengungkapan laporan keuangan dapat dilihat dalam komponen
laporan keuangan, pengungkapan dalam laporan posisi keuangan, minority
interest, pos luar biasa dan penyajian liabilitas jangka panjang yang akan
dibiayai kembali.
Perbedaan selanjutnya terletak
dalam pajak penghasilan dimana dalam PSAK diatur dalam PSAK:46 REV 1997 sedangkan IFRS diatur dalam IAS: 12.
Secara lebih lanjut dapat diterangkan dalam table berikut:
Perbedaan selanutnya
adalah dalam laporan keuangan interim dimana IFRS diatur dalam IAS 34 dan PSAK
dalam PSAK 3 REV 1994
D. Kesimpulan
Penetapan IFRS
sebagai standar internasional dalam pelaporan keuangan bertujuan untuk
memudahkan penulisan dan pelaporan keuangan bagi para investor. Dengan adanya
standar yang berlaku secara global mengakibatkan perusahaan tidak perlu
mengganti stadar pelaporan mereka agar dapat dimengerti oleh investor yang
mungkin berasal dari berbagai Negara. Dengan satu standar internasional juga
dapat mengurangi biaya yang timbul dari konvergensi atau penyesuaian laporan
keuangan yang dibuat.
Di Indonesia
sendiri standar yang digunakan perusahaan atau organisasi bisnis untuk membuat
laporan keuangan adalah PSAK. Sekarang ini dengan adanya perkembangan IFRS
sebagai standar baru mengakibatkan diadopsinya standar IFRS ke dalam standar
PSAK. Adopsi IFRS ke dalam PSAK tidak dilakukan secara langsung tetapi
dilakukan secara bertahap, adopsi secara bertahap ini juga memunculkan beberapa
perbedaan dalam standar IFRS dan PSAK. Dengan adanya perbedaan antara kedua
standar tersebut tidak berarti IFRS tidak berlaku di Indonesia ataupun
sebaliknya. Akan tetapi, standar yang tetap berlaku di Indonesia adalah PSAK
sehingga pelaporan keuangan tetap harus mengikuti standar ini.
Referensi :
- Marisi P Purba IFRS Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia
- Ikatan Akuntan Indonesia.2010. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Laporan Keuangan Interim (PSAK No.3). Jakarta: Salemba Empat.
- imanfreelance.blogspot.com
- elraihany.worpress.com