Minggu, 29 Juni 2014

Analisa Laporan Keuangan Perusahaan yang Terdaftar dalam IDX dan NYSE
(Tugas 3)

Akuntansi Internasional
Disusun oleh; 4EB04
  • Andi Erdiawan P (20210677)
  • Akhmad Saeful B (20210474)
  • Hanggar Hardiyudha (29210265)
  • Santoso Permadi (26210365)
  • Steve Wisnu P (26210692)
  • Victor Heumasse (28210366)

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Di dalam perusahaan laporan keuangan berperan sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dalam pengambilan keputusan perusahaan salah satu keputusan yang terkait adalah kepentingan ekonomi yang berperan penting dalam analisa kesehatan dan posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan juga mempunyai peranan penting bagi pihak eksternal perusahaan. Pihak eksternal seperti pemerintah dan kreditor menggunakan laporan keuangan sebagai salah satu sumber pengambilan keputusan terhadap perusahaan ataupun untuk mengetahui kondisi perusahaan untuk pengenaan pajak ataupun kredit dan investasi yang akan dilakukan terhadap perusahaan. Analisa yang dilakukan terhadap sebuah laporan keuangan bertujuan untuk melihat dan menyimpulkan mengenai kondisi, pertumbuhan dan kesehatan suatu perusahaan. Proses analisa laporan keuangan dilakukan dengan melihat data finansial yang terdapat dalam sebuah laporan keuangan. Dalam melakukan analisa, tentunya diperlukan sebuah standar pengukuran untuk menentukan nilai dari hasil analisa. Dalam analisa keuangan standar pengukuran adalah berupa rasio.
Dalam melakukan analisa terhadap sebuah laporan keuangan, rasio yang biasa digunakan adalah rasio keuangan atau financial ratio. Pengertian rasio keuangan secara umum adalah “alat analisa keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat dalam pos laporan keuangan. Dengan menggunakan rasio keuangan maka pihak internal dan eksternal perusahaan dapat membuat keputusan dan pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa depan. Pengertian rasio keuangan menurut para ahli diantaranya adalah:
  • Van Horne dan Wachowizs, “Indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh denganmembagi satu angka dengan angka lainnya.”
  • Bambang Riyanto, “Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interpretasi dananalisis laporan finansial suatu perusahaan. Pengertian rasio itusebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskanh hubungan antara dua macam datafinansial.”
  • S. Munawir,” Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentudalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedualaporan tersebut.”
Dalam prakteknya analisa keuangan kebanyakan dilakukan oleh pihak ketiga yang memiliki kepentingan terhadap suatu perusahaan, meskipun perusahaan yang bersangkutan juga tetap melakukan analisa laporan keuangannya sendiri. Penerbitan atau publikasi terhadap sebuah laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu syarat apabila perusahaan ingin melakukan listing dalam pasar saham. Pasar saham menyediakan laporan keuangan yang sudah dianalisa dari perusahaan yang sudah terdaftar sebagai referensi bagi investor dalam melakukan investasi dalam pasar saham. Di indonesia sendiri pasar saham sendiri bernama Indonesian Stock Exchange atau IDX. IDX sebagai pusat pasar saham di Indonesia beranggotakan perusahaan-perusahaan go public dengan cangkupan bisnis di wilayah Indonesia. Sedangkan salah satu pasar saham yang mempunyai cangkupan global atau internasional adalah Singapore Stock Exchange(SGX) dan New York Stock Exchange (NYSE).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
Bursa Efek Indonesia merupakan pusat penjualan  dan pembelian saham di Indonesia. Pada awalnya BEI merupakan gabungan dari Bursa efek jakarta dengan bursa efek surabaya yang mulai resmi beroperasi pada tanggal 1 desember 2007. Meskipun demikian sejarah bursa efek di indonesia sendirit sudah dimulai dari bulan desember 1912 dengan dibentuknya bursa efek pertama di indonesia di batavia, sejarah singkat mengenai bursa efek di indonesia dapat dilihat di link. Pada bulan Mei 1995 tanggal 22 BEI mengganti sistem perdangannya dari manual menjadi otomatis atau dikenal dengan nama Jakarta Automated Trading System (JATS). Kemudian pada 2 Maret 2009 JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-Next.
Sebagai sarana informasi terhadap publik mengenai pergerakan dan perkembangan bursa maka BEI menyebarkan data tersebut baik melalui media cetak maupun elektronik. Salah satu indikator mengenai harga saham di BEI adalah indeks harga saham dimana BEI mempunyai beberapa jenis indeks diantaranya:
  1. IHGS (Indeks Harga Saham Gabungan) merupakan gabungan dari semua saham tercata sebagai komponen kalkulasi indeks.
  2. Indeks Individual, indeks masing-masing saham berdasarkan harga dasar.
  3. Indeks LQ45, adalah 45 saham yang dipilih melalui beberapa kriteria tertentu.
  4. Indeks IDX 30 adalah 30 saham terpilih
  5. Indeks Kompas100 adalah 100 saham pilihan harian kompas
  6. Indeks Sektoral adalah saham yang masuk dalam sektor yang sama
  7. Jakarta Islamic Indeks menggunakan 30 saham terpilih yang masuk dalam daftar efek syariah yang diterbitkan OJK
B. Bursa Efek Singapura (SGX)
Bursa efek Singapura (bahasa Inggris: Singapore Exchange atau SGX, SGX: S68) adalah bursa saham yang berlokasi di Singapura, sebelumnya dikenal sebagai Stock Exchange of Singapore (SES) sampai menggabungkan dengan Singapore International Monetary Exchange (SIMEX) pada 30 November 1999. Bursa ini juga memperdagangkan sekuritas lainnya seperti obligasi pemerintah dan derivatif seperti opsi saham. Indeks pasar saham utama SGX adalah Indeks Straits Times (Strait Times Index, STI).
Singapore Exchange Limited adalah perusahaan induk investasi yang memberikan layanan berbeda yang berkaitan dengan perdagangan derivatif dan sekuritas dan lain-lain. SGX adalah anggota World Federation of Exchanges dan Asian and Oceanian Stock Exchanges Federation
Masa perdagangan di bursa SGX adalah 09:00 hingga 17:00 setiap hari kecuali Sabtu, Minggu, dan hari libur yang ditetapkan pengelola bursa sebelumnya.
C.  Bursa Efek New York atau (NYSE)
Bursa efek new york atau NYSE merupakan salah satu bursa efek terbesar yang beralamat di 11 Wall Street, Lower Manhattan, New York City, New York Amerika Serikat. NYSE dioperasikan oleh NYSE Euronext yang dibentuk oleh penggabungan NYSE pada tahun 2007 dengan bursa saham elektronik sepenuhnya Euronext. NYSE dibentuk oleh beberapa broker saham pada tahun 1792, di bawah pohon bottonwood, mereka menandatangani “Perjanjian Bottonwood” untuk memulai memperjualbelikan saham. Dalam perdagangan sahamnya, NSYE menggunakan metode yang sangat efisien bagi para penjual (sellers) dan pembeli saham (buyers) dimana harga saham ditentukan melalui lelang yang mencerminkan harga wajar yang sesungguhnya terjadi di pasar. Untuk melihat berapa besar nilai transaksi perdagangan saham-saham yang diperjualbelikan di NYSE setiap harinya dipergunakanlah NYSE Composite Index dimana didalamnya termasuk pula Down Jones Industrial Average(DJIA). Lantai perdagangan NYSE terletak di 11 Wall Street dan terdiri dari empat kamar yang digunakan untuk fasilitasi perdagangan. Sebuah lantai perdagangan kelima, terletak di 30 Broad Street, ditutup pada Februari 2007. Sekitar 2.308 perusahaan mencatatkan sahamnya di NYSE. Harga saham-saham di NYSE mencapai AS$14,242 triliun dalam kapitalisasi pasar global. Hingga Desember 2011, seluruh dari 30 perusahaan di Dow Jones Industrial Average dan seluruh dari 500 perusahaan di S&P 500 dicatat juga di NYSE, kecuali Intel dan Microsoft. Indeks yang digunakan dalam NYSE diantaranya adalah:
  1. Dow Jones Industrial Average
  2. S&P 500
  3. NYSE composite
  4. NYSE ARCA Tech 100 Index
C. Analisa Laporan Keuangan
Pengertian analisa laporan keuangan adalah pembahasan yang sangat penting dalam bidang manajemen keuangan. Menganalisis laporan keuangan berarti kita menilai kinerja perusahaan, baik secara internal perusahaan maupun dibandingkan dengan industrinya. Hal ini berguna bagi perkembangan perusahaan, untuk mengetahui seberapa efektifkah perusahaan mereka bekerja. Analisis ini sangat berguna tidak hanya bagi internal perusahaan, tapi juga investor serta stakeholder lainnya. Analisa terhadap laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh seorang profesional yang dapat dipertanggungjawabkan dan hasil akhirnya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan. Penilaian terhadap suatu usaha berdasarkan analisa laporan keuangan dilakukan dengan:
  • Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keutungan dan mendukung pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk menilai profitabilitas dapat dilihat dari laporan laba rugi yang merupakan laporan kinerja perusahaan.
  • Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
  •  Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
  •  Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.
D. Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur  dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Tujuan analisis rasio adalah untuk membantu manager finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia dan sifatnya terbatas. Analisis ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan saja melainkan juga pihak luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus dari analisis atau pihak yang berkepentingan. Jenis-jenis Analisa Rasio Keuangan adalah:
() Rasio likuiditas, terdiri dari
  1. Current Ratio {Rasio Lancar}
Current Ratio (CR) = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
Aktiva Lancar : kas, surat” berharga, piutang, & persediaan.
Hutang Lancar : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji/upah, & hutang jangka pendek lainnya.
  1. Quick Ratio {Rasio Cepat}
Quick Ratio (QR) = Aktiva Lancar – Persediaan / Hutang Lancar
Menfokuskan pd komponen” aktiva lancar yg lebih lancar : surat” beharga, & piutang dihubungkan dengan hutang lancar atau hutang jangka pendek.
()Rasio Activity, terdiri dari
  1. Receivable Turnover {Putaran Piutang}
Receivable Turnover = Penjualan Kredit Bersih Setahun / Rata-Rata Piutang
Memberikan wawasan tentang kualitas piutang perusahaan {piutang dagang} & kesuksesan perushaan dalam mengumpulkan piutang dagang.
  1. Inventory Turnover {Perputaran Persediaan}
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Rata-Rata Persediaan
Digunakan untuk mengukur efektivitas menajemen perusahaan dalam mengelola persediaan.
  1. Receivable Turnover in Day {Perputaran Piutang Harian}
Average Collection Period = Jumlah hari dalam Setahun / Pertukaran Piutang
Atau
Average Collection Period = Piutang X Jumlah Hari dalam Setahun / Penjualan Kredit
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam jangka waktu tertentu.
  1. Total Assets Turnover {Perputaran Aktiva}
Total Assets Turnove (TATO) = Penjualan Bersih / Total Aktiva
Digunakan untuk mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan.
()Leverage Ratio terdiri dari
  1. Debt Ratio {Rasio Hutang}
Debt Ratio = Total Hutang / Total Aktiva
Digunakan untuk mengukur berapa persen perusahaan yang dibelanjai dengan hutang.
  1. Total Debt to Equity Ratio {Rasio Total Hutang terhadap Modal Sendiri/Equita}
Total Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Total Aktiva
Perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas)
() Profitability Ratio, terdiri dari

  1. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin  = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan / Penjualan Bersih
  1. Net Profit Margin (Marjin Laba Bersih)
Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak / Penjualan Bersih
Keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.
  1. Return on Investment (ROI)
Return on Investment  = Laba bersih setelah pajak / Total Aktiva
  1. ROI dan Pendekatan Dupont
ROI= EAT / Total Aktiva
  1. Return on Equity (ROE)
Return on Equity  = Laba bersih setelah pajak / Total Modal sendiri
Mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.
  1. Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas Ekonomis = Laba usaha atau EBIT / Total Aktiva

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam tulisan ini kami selaku penulis akan melakukan analisa penelitian terhadap dua perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham. Perusahaan yang pertama adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang terdaftar dalam bursa efek new york atau NYSE dan perusahaan yang kedua adalah PT Unilever Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari Unilever N.V. yang terdaftar dalam BEI. Dalam tulisan ini laporan keuangan yang akan dianalisa adalah laporan keuangan pada tahun 2012. Analisa laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan analisa rasio:
  1. Liquidity Ratio
  2. Activity Ratio
  3. Leverage Ratio
  4. Profitability Ratio

BAB IV
PEMBAHASAN

  1. Liquidity Ratio

Current Ratio

2. Activity Ratio

Total Asset turn over
3. Leverage debt

Debt ratio
4. Pofitability ratio

net pofit margin
Return on Investment
Return on equity                           *dalam milyar rupiah

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan terhadap rasio keuangan maka dapat diambil beberapa kesimpulan berikut:
o   Unilever
  1. Current ratio dimana setiap Rp 1,- utang lancer dijamin oleh 6.68 aktiva lancar
  2. Total assets turnover dimana setiap Rp 1,- dari total aktiva dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 2.27,-
  3. Debt rasio dimana bagian setiap rupiah yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang sebesar 0.67% dari setiap rupiah menjadi jaminan hutang
  4. Return on investment setiap Rp 1,- dari total altiva menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp 0.437
  5. Return on equity dimana Rp 1,- dari total modal dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1.21
Sedangkan untuk Telkom maka kesimpula yang dapat diambil adalah
  1. Current ratio dimana setiap Rp 1,- utang lancer dijamin oleh 1.1603 aktiva lancar
  2. Total assets turnover dimana setiap Rp 1,- dari total aktiva dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 0.69,-
  3. Debt rasio dimana bagian setiap rupiah yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang sebesar 0.39% dari setiap rupiah menjadi jaminan hutang
  4. Return on investment setiap Rp 1,- dari total altiva menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp 0.1651
  5. Return on equity dimana Rp 1,- dari total modal dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0.2745
referensi:
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan          Aset Tetap (PSAK No. 16). Jakarta: Salemba Empat
http://yuliarahmiaccountingunand08.blogspot.com/2011/04/penyajian-laporan-keuangan.html#!/2011/04/penyajian-laporan-keuangan.html
http://en.wikipedia.org/wiki/International_Financial_Reporting_Standards

tugas softskill


Disclosure on Financial Statement Reporting

Tugas Kelompok

Kelompok Amerika (4EB04)
1. Andi Erdiawan Prasetyo
2. Steave Wisnu P
3. Viktor Heumasse
4. Santoso Permadi
5. Akhmad Sayful B
Pengungkapan (disclosure) merupakan upaya transparansi perusahaan/entitas dalam menyajikan informasi (baik itu keuangan ataupun non keuangan) kepada para user. User dalam hal ini adalah para pengguna dari informasi tersebut dalam pengambilan keputusan. Untuk entitas swasta (private) tentu saja yang menjadi user adalah para kreditor, investor, manajer, karyawan, dan bahkan pemerintah. Sedangkan user untuk public entity yang saat ini juga sudah menerapkan upaya transparansi sebagai bentuk akuntanbilitas dari laporan keuangannya adalah pemerintah bersangkutan, masyarakat, dan investor. Dan concern di tulisan ini pengungkapan laporan keuangan untuk entitas swasta.

Adapun pengelompokan jenis pengungkapan informasi antara lain adalah pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), Anggrahini (2009). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini adalah peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang (contoh: mandatory disclosure dalam laporan tahunan bagi perusahaan yang go publik dalam pasar modal Indonesia diatur dalam Kep-38/PM/1996 Tanggal 17 Januari 1996). Sedangkan pengungkapan sukarela yaitu pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan. Menurut Zubaidah dan Zulkifar (2005), pengungkapan sukarela yaitu pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Dua jenis pengungkapan ini dapat ditemui di laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perlu dibedakan antara laporan keuangan tahunan dengan laporan tahunan. Perbedaannya adalah laporan keuangan tahunan hanya menyajikan informasi yang bersifat financial dalam satu tahun buku sedangkan laporan tahunan men-cover semua informasi keuangan maupun non keuangan perusahaan sesuai dengan batasan-batasan tertentu dalam satu tahun buku. Hemat saya, laporan keuangan tahunan adalah bagian dari laporan tahunan perusahaan. Softcopy laporan keuangan dan laporan tahunan dapat di download di
http://www.idx.co.id/Home/ListedCompanies/ReportDocument/tabid/91/language/id-ID/Default.aspx.

Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan, Suwardjono (2005). Tujuan pengungkapan adalah menyediakan informasi yang memadai bagi para pengguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pengungkapan dalam hal ini dapat dikelompokkan sebagai pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure).  Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diatur dalam peraturan yang berlaku sedangkan pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan yang tidak diatur dalam peraturan yang berlaku. Teori pensignalan (signaling theory) yang melandasi pengungkapan sukarela ini, Suwardjono (2005). Dengan mengungkapkan informasi yang bersifat private yang tidak diwajibkan, manajemen berharap informasi tersebut merupakan good news bagi investor atau pemegang saham dan merupakan bentuk kredibilitas manajemen. Namun pada dasarnya, tingkat pengungkapan yang tepat tetap harus memperhatikan kos dan manfaat, karena belum tentu tingginya kos yang dikeluarkan untuk menghasilkan informasi akan seiring dengan besarnya manfaat yang diterima oleh perusahaan.

Menurut Hendrikson (1994) dalam Subiyantoro dan Saarce Elsye Hatane (2007)ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan yaitu cukup (adequate), wajar (fair), dan lengkap (full). Pengungkapan cukup adalah yang paling lazim dipergunakan dari tiga pernyataan itu, meskipun hal ini menyiratkan hanya pengungkapan minimum yang serasi dengan tujuan negatif untuk membuat laporan tidak menyesatkan. Wajar dan lengkap merupakan konsep yang lebih positif. pengungkapan yang wajar secara tak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama bagi semua user yang berkepentingan dengan perusahaan. Pengungkapan yang lengkap menyiratkan penyajian semua informasi yang relevan. Pengungkapan yang layak mengenai informasi yang signifikan bagi para investor dan pihak lainnya hendaknya cukup, wajar dan lengkap.

Demikian tulisan kali ini, revisinya jika ada yang salah…tambahannya jika ada yang kurang. Terimakasih ^_^




Daftar Pustaka:
Anggrahini, Erny, 2009, Analisis Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Undergraduate Thesis Bachelor Degree of Economic Gadjah Mada University (UGM), Yogyakarta.
Zubaidah, Siti dan Zulfikar, 2005, Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol 4, No.1, April.
Suwardjono, 2005, Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta
Subiyantoro, Edy dan Saarce Elsye Hatane, 2007, Dampak Perubahan Kultur Masyarakat Terhadap Praktik Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik Di Indonesia, Jurnal Mnajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret.
Analisa Laporan Keuangan Perusahaan yang Terdaftar dalam IDX dan SGX
(Tugas 3)

Akuntansi Internasional
Disusun oleh;
            • Andi Erdiawan P (20210677)
            • Akhmad Saeful B (20210474)
            • Hanggar Hardiyudha (29210265)
            • Santoso Permadi (26210365)
            • Steve Wisnu P (26210692)
            • Victor Heumasse (28210366)

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Di dalam perusahaan laporan keuangan berperan sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dalam pengambilan keputusan perusahaan salah satu keputusan yang terkait adalah kepentingan ekonomi yang berperan penting dalam analisa kesehatan dan posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan juga mempunyai peranan penting bagi pihak eksternal perusahaan. Pihak eksternal seperti pemerintah dan kreditor menggunakan laporan keuangan sebagai salah satu sumber pengambilan keputusan terhadap perusahaan ataupun untuk mengetahui kondisi perusahaan untuk pengenaan pajak ataupun kredit dan investasi yang akan dilakukan terhadap perusahaan. Analisa yang dilakukan terhadap sebuah laporan keuangan bertujuan untuk melihat dan menyimpulkan mengenai kondisi, pertumbuhan dan kesehatan suatu perusahaan. Proses analisa laporan keuangan dilakukan dengan melihat data finansial yang terdapat dalam sebuah laporan keuangan. Dalam melakukan analisa, tentunya diperlukan sebuah standar pengukuran untuk menentukan nilai dari hasil analisa. Dalam analisa keuangan standar pengukuran adalah berupa rasio.
Dalam melakukan analisa terhadap sebuah laporan keuangan, rasio yang biasa digunakan adalah rasio keuangan atau financial ratio. Pengertian rasio keuangan secara umum adalah "alat analisa keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat dalam pos laporan keuangan. Dengan menggunakan rasio keuangan maka pihak internal dan eksternal perusahaan dapat membuat keputusan dan pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa depan. Pengertian rasio keuangan menurut para ahli diantaranya adalah:
  • Van Horne dan Wachowizs, "Indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh denganmembagi satu angka dengan angka lainnya.”
  • Bambang Riyanto, "Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interpretasi dananalisis laporan finansial suatu perusahaan. Pengertian rasio itusebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskanh hubungan antara dua macam datafinansial.”
  • S. Munawir," Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentudalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedualaporan tersebut.”
Dalam prakteknya analisa keuangan kebanyakan dilakukan oleh pihak ketiga yang memiliki kepentingan terhadap suatu perusahaan, meskipun perusahaan yang bersangkutan juga tetap melakukan analisa laporan keuangannya sendiri. Penerbitan atau publikasi terhadap sebuah laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu syarat apabila perusahaan ingin melakukan listing dalam pasar saham. Pasar saham menyediakan laporan keuangan yang sudah dianalisa dari perusahaan yang sudah terdaftar sebagai referensi bagi investor dalam melakukan investasi dalam pasar saham. Di indonesia sendiri pasar saham sendiri bernama Indonesian Stock Exchange atau IDX. IDX sebagai pusat pasar saham di Indonesia beranggotakan perusahaan-perusahaan go public dengan cangkupan bisnis di wilayah Indonesia. Sedangkan salah satu pasar saham yang mempunyai cangkupan global atau internasional adalah Singapore Stock Exchange(SGX) dan New York Stock Exchange (NYSE).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 

A. Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
Bursa Efek Indonesia merupakan pusat penjualan  dan pembelian saham di Indonesia. Pada awalnya BEI merupakan gabungan dari Bursa efek jakarta dengan bursa efek surabaya yang mulai resmi beroperasi pada tanggal 1 desember 2007. Meskipun demikian sejarah bursa efek di indonesia sendirit sudah dimulai dari bulan desember 1912 dengan dibentuknya bursa efek pertama di indonesia di batavia, sejarah singkat mengenai bursa efek di indonesia dapat dilihat di link. Pada bulan Mei 1995 tanggal 22 BEI mengganti sistem perdangannya dari manual menjadi otomatis atau dikenal dengan nama Jakarta Automated Trading System (JATS). Kemudian pada 2 Maret 2009 JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-Next. 
Sebagai sarana informasi terhadap publik mengenai pergerakan dan perkembangan bursa maka BEI menyebarkan data tersebut baik melalui media cetak maupun elektronik. Salah satu indikator mengenai harga saham di BEI adalah indeks harga saham dimana BEI mempunyai beberapa jenis indeks diantaranya:
  1. IHGS (Indeks Harga Saham Gabungan) merupakan gabungan dari semua saham tercata sebagai komponen kalkulasi indeks.
  2. Indeks Individual, indeks masing-masing saham berdasarkan harga dasar.
  3. Indeks LQ45, adalah 45 saham yang dipilih melalui beberapa kriteria tertentu.
  4. Indeks IDX 30 adalah 30 saham terpilih 
  5. Indeks Kompas100 adalah 100 saham pilihan harian kompas
  6. Indeks Sektoral adalah saham yang masuk dalam sektor yang sama
  7. Jakarta Islamic Indeks menggunakan 30 saham terpilih yang masuk dalam daftar efek syariah yang diterbitkan OJK
B. Bursa Efek Singapura (SGX)
Bursa efek Singapura (bahasa Inggris: Singapore Exchange atau SGX, SGX: S68) adalah bursa saham yang berlokasi di Singapura, sebelumnya dikenal sebagai Stock Exchange of Singapore (SES) sampai menggabungkan dengan Singapore International Monetary Exchange (SIMEX) pada 30 November 1999. Bursa ini juga memperdagangkan sekuritas lainnya seperti obligasi pemerintah dan derivatif seperti opsi saham. Indeks pasar saham utama SGX adalah Indeks Straits Times (Strait Times Index, STI).
Singapore Exchange Limited adalah perusahaan induk investasi yang memberikan layanan berbeda yang berkaitan dengan perdagangan derivatif dan sekuritas dan lain-lain. SGX adalah anggota World Federation of Exchanges dan Asian and Oceanian Stock Exchanges Federation
Masa perdagangan di bursa SGX adalah 09:00 hingga 17:00 setiap hari kecuali Sabtu, Minggu, dan hari libur yang ditetapkan pengelola bursa sebelumnya.
C.  Bursa Efek New York atau (NYSE)
Bursa efek new york atau NYSE merupakan salah satu bursa efek terbesar yang beralamat di 11 Wall Street, Lower Manhattan, New York City, New York Amerika Serikat. NYSE dioperasikan oleh NYSE Euronext yang dibentuk oleh penggabungan NYSE pada tahun 2007 dengan bursa saham elektronik sepenuhnya Euronext. NYSE dibentuk oleh beberapa broker saham pada tahun 1792, di bawah pohon bottonwood, mereka menandatangani “Perjanjian Bottonwood” untuk memulai memperjualbelikan saham. Dalam perdagangan sahamnya, NSYE menggunakan metode yang sangat efisien bagi para penjual (sellers) dan pembeli saham (buyers) dimana harga saham ditentukan melalui lelang yang mencerminkan harga wajar yang sesungguhnya terjadi di pasar. Untuk melihat berapa besar nilai transaksi perdagangan saham-saham yang diperjualbelikan di NYSE setiap harinya dipergunakanlah NYSE Composite Index dimana didalamnya termasuk pula Down Jones Industrial Average(DJIA). Lantai perdagangan NYSE terletak di 11 Wall Street dan terdiri dari empat kamar yang digunakan untuk fasilitasi perdagangan. Sebuah lantai perdagangan kelima, terletak di 30 Broad Street, ditutup pada Februari 2007. Sekitar 2.308 perusahaan mencatatkan sahamnya di NYSE. Harga saham-saham di NYSE mencapai AS$14,242 triliun dalam kapitalisasi pasar global. Hingga Desember 2011, seluruh dari 30 perusahaan di Dow Jones Industrial Average dan seluruh dari 500 perusahaan di S&P 500 dicatat juga di NYSE, kecuali Intel dan Microsoft. Indeks yang digunakan dalam NYSE diantaranya adalah:
  1. Dow Jones Industrial Average
  2. S&P 500
  3. NYSE composite
  4. NYSE ARCA Tech 100 Index
C. Analisa Laporan Keuangan
Pengertian analisa laporan keuangan adalah pembahasan yang sangat penting dalam bidang manajemen keuangan. Menganalisis laporan keuangan berarti kita menilai kinerja perusahaan, baik secara internal perusahaan maupun dibandingkan dengan industrinya. Hal ini berguna bagi perkembangan perusahaan, untuk mengetahui seberapa efektifkah perusahaan mereka bekerja. Analisis ini sangat berguna tidak hanya bagi internal perusahaan, tapi juga investor serta stakeholder lainnya. Analisa terhadap laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh seorang profesional yang dapat dipertanggungjawabkan dan hasil akhirnya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan. Penilaian terhadap suatu usaha berdasarkan analisa laporan keuangan dilakukan dengan:
  • Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keutungan dan mendukung pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk menilai profitabilitas dapat dilihat dari laporan laba rugi yang merupakan laporan kinerja perusahaan.
  • Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
  •  Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
  •  Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.
 D. Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur  dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Tujuan analisis rasio adalah untuk membantu manager finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia dan sifatnya terbatas. Analisis ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan saja melainkan juga pihak luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus dari analisis atau pihak yang berkepentingan. Jenis-jenis Analisa Rasio Keuangan adalah:
() Rasio likuiditas, terdiri dari
1.      Current Ratio {Rasio Lancar}
Current Ratio (CR) = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%  
Aktiva Lancar : kas, surat” berharga, piutang, & persediaan.
Hutang Lancar : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji/upah, & hutang jangka pendek lainnya.
2.      Quick Ratio {Rasio Cepat}
Quick Ratio (QR) = Aktiva Lancar – Persediaan / Hutang Lancar
Menfokuskan pd komponen” aktiva lancar yg lebih lancar : surat” beharga, & piutang dihubungkan dengan hutang lancar atau hutang jangka pendek.
()Rasio Activity, terdiri dari
1.      Receivable Turnover {Putaran Piutang}
Receivable Turnover = Penjualan Kredit Bersih Setahun / Rata-Rata Piutang   
Memberikan wawasan tentang kualitas piutang perusahaan {piutang dagang} & kesuksesan perushaan dalam mengumpulkan piutang dagang.
2.      Inventory Turnover {Perputaran Persediaan}
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Rata-Rata Persediaan
Digunakan untuk mengukur efektivitas menajemen perusahaan dalam mengelola persediaan.
3.      Receivable Turnover in Day {Perputaran Piutang Harian}
Average Collection Period = Jumlah hari dalam Setahun / Pertukaran Piutang
Atau
Average Collection Period = Piutang X Jumlah Hari dalam Setahun / Penjualan Kredit
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam jangka waktu tertentu.
4.      Total Assets Turnover {Perputaran Aktiva}
Total Assets Turnove (TATO) = Penjualan Bersih / Total Aktiva
                  Digunakan untuk mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan.
()Leverage Ratio terdiri dari
1.      Debt Ratio {Rasio Hutang}
Debt Ratio = Total Hutang / Total Aktiva
Digunakan untuk mengukur berapa persen perusahaan yang dibelanjai dengan hutang.
2.      Total Debt to Equity Ratio {Rasio Total Hutang terhadap Modal Sendiri/Equita}
Total Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Total Aktiva
                   Perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas)
() Profitability Ratio, terdiri dari 

1.      Gross Profit Margin
Gross Profit Margin  = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan / Penjualan Bersih
2.      Net Profit Margin (Marjin Laba Bersih)
Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak / Penjualan Bersih
Keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.
3.      Return on Investment (ROI)
Return on Investment  = Laba bersih setelah pajak / Total Aktiva
4.      ROI dan Pendekatan Dupont
ROI= EAT / Total Aktiva
5.      Return on Equity (ROE)
Return on Equity  = Laba bersih setelah pajak / Total Modal sendiri
Mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.
6.      Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas Ekonomis = Laba usaha atau EBIT / Total Aktiva
 
BAB III
METODE PENELITIAN 

Dalam tulisan ini kami selaku penulis akan melakukan analisa penelitian terhadap dua perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham. Perusahaan yang pertama adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang terdaftar dalam bursa efek new york atau NYSE dan perusahaan yang kedua adalah PT Unilever Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari Unilever N.V. yang terdaftar dalam BEI. Dalam tulisan ini laporan keuangan yang akan dianalisa adalah laporan keuangan pada tahun 2012. Analisa laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan analisa rasio:
  1. Liquidity Ratio
  2. Activity Ratio
  3. Leverage Ratio
  4. Profitability Ratio

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Liquidity ratio

Current ratio
Unilever
Telekomunikasi Indonesia (Telkom



B. Activity Ratio

Activity Ratio
Unilever
Telekomunikasi  Indonesia
 
 
 
 C.