Reinventing
Government
“what have you change that has changed everything else ?”
Pernyataan
dari david Osborne dan ted gaebler diajukan dalam karyanya tentang reinventing
government yang berjudul “Reinventing Government : How the Enterpreneurial
Spirit is Transforming the Public Sector”. Mengenai pengertian tentang
Reinventing government menurut david Osborne adalah dengan mewirausahakan
birokrasi akan tetapi pengertian mewirausahakan ini tidak berfokus kepada
keuntungan akan tetapi yang dimaksud dengan mewirausakan birokrasi ini
bertujuan kepada keoptimalan suatu pemerintah dalam melakukan pelayanan kepada
masyarakatnya.
Teori tentang
reinventing government sendiri sebenarnya adalah pembaruan dari teori yang
telah muncul yaitu teori tentang “The Old Public Management” dimana reinventing
government termasuk ke dalam teori tentang the new public management.
Reinventing Government sendiri merupakan teori yang mengkritisi dan memperbaiki
konsep-konsep mengenai optimalisasi di lingkungan birokrasi agar sesuai dengan
kemajuan yang terjadi pada saat ini.
Awal dari
munculnya teori Reinventing government adalah akibat berkurangnya kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah Amerika karena buruknya system yang ada. David
Osborne berpendapat bahwa system pada pemerintah amerika adalah suatu system
yang buruk hal ini juga didorong dengan fakta bahwa banyaknya orang yang
mendukung system tersebut. System yang dimaksud oleh Osborne adalah system
anggaran atau budget system yang menyediakan insentive untuk pemborosan
anggaran. Osborne berpendapat bahwa sudah seharusnya sistem tersebut diganti
agar dapat meningkatkan performa pemerintah sendiri dan meningkatkan kembali
kepercayaan masyarakat.
Selanjutnya
Osborne menjelaskan bahwa langkah pertama untuk melakukannya adalah dengan
melakukan identifikasi terhadap masalah secara garis besar, kenapa pemerintah
menjadi begitu tidak efektif dan mebengkak (dalam hal anggaran) ?. Jawabannya
sederhana hal ini terjadi karena pemerintah melakukan bisnis dan kegiatannya
dalam model yang telah lama usang atau telah ketinggalan zaman. Contoh konkrit
menurut Osborne adalah pada pendidikan public yang sebenarnya bekerja dengan
sangat baik ketika pertama kali dibuat akan tetapi sekarang dunia telah berubah
dan sangat disayangkan sector public terlalu sering tidak ikut berubah sesuai
dengan perkembangan dunia. Pendekatan pada model lama yang cenderung dilakukan
dari atas ke bawah dalam sistem hierarki dengan banyaknya aturan dan regulasi.
Seiring dengan
perubahan dunia sistem lama tersebut seharusnya mulai ditinggalkan agar dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada sekarang ini. Keadaan dunia sekarang
dimana terjadi perubahan pada masyarakat yang diakibatkan tidak hanya pada
perubahan teknologi tapi juga perubahan social. Pada lingkungan yang mulai
berubah ini maka sistem lama yang berupa birokrasi dari atas ke bawah atau top
down bureaucratic yang memonopoli standarisasi jasa menjadi tidak efektif.
Untuk menjadi sistem efektif yang dibutuhkan adalah suatu sistem yang ramping,
cepat, responsive kepada konsumen mampu menyesuaikan dengan perubahan yang
terjadi secara konstan dan juga mampu meningkatkan produktifitas secara terus
menerus. Atau dengan kata lain sistem perlu bersifat seperti entrepreneur bukan
secara birokrat.
Akan tetapi
sistem yang berdasarkan kepada prinsip atau asas entrepreneurial tidak berarti
hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan karena kata entrepreneurial
mempunyai makna yang jauh lebih luas dimana perbedaan mendasarnya adalah bahwa
seorang entrepreneur adalah orang yang mengalihkan sumber daya dari suatu area
atau bidang yang mempunyai produktifitas rendah dan hasil yang minimal ke area
dengan produktifitas tinggi dan hasil yang lebih tinggi. Pengaplikasian entrepreneurial
ke dalam berbagai bidang yang ada mulai dari sector public, nonprofit dan
private sector merupakan hal yang dapat dilakukan oleh seorang manager public.
Hal yang menjadi tantangan adalah tentang mengenai bagaimana cara
pengaplikasian entrepreneurial ke dalam kegiatan sector public.
Sekarang ini
pertanyaan yang terus muncul adalah bagaimana cara melakukannya? Bagaimana cara
mengubah sistem birokratik menjadi sistem yang berprinsip entrepreneurial?.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut Ted Gaebler dan David Osborne melakukan perjalanan
selama hamper 5 tahun berkeliling mencari organisasi public entrepreneurial dan
menanyakan pertanyaan yang sederhana “ what have you change that has changed
everything else?”.
Berdasarkan
pengalaman itu mereka menemukan sepuluh prinsip dasar tentang bagaimana struktu
suatu organisasi public entrepreneurial dan melakukan perubahan dari
sentralisasi menjadi desentralisasi, dari monopolis menjadi kompetisi, dari
mekanisme birokratif ke mekanisme pasar, dari pendanaan berdasarkan input ke
pendanaan berdasarkan hasil yang dicapai. Sepuluh prinsip yang ditemukan oleh
Osborne dan gaebler tidak wajib harus ada pada satu organisasi akan tetapi,
berdasarkan fakta yang ada di lapangan kebanyakan organisasi entrepreneurial
setidaknya ada enam prinsip yang digunakan pada praktiknya.
Catalytic Government / Pemerintahan Katalis
Merupakan
prinsip pertama, yang menjadi dasar adalah pemerintah katalis dimana apabila
pemerintahan diibaratkan sebagai perahu maka pemerintah harusnya menjadi orang
yang mengarahkan dibandingkan mengayuh perahu tersebut agar bergerak. Pada
pemerintahan dengan model lama untuk menyelesaikan masalah birokrasi dibuat dan
diisi oleh pegawai yang bekerja sebagai tenaga sipil dan mereka yang melakukan
layanan jasa public. Pemerintahan dengan model entrepreneurial lebih
berkonsentrasi kepada kebijakan-kebijakan strategis (dengan kata lain
mengarahkan) daripada disibukan dengan hal-hal teknis yang bersifat pelayanan
(mengayuh). Dalam upaya mengarahkan tentu diperlukan beberapa kriteria
diantaranya adalah pemerintah membutuhkan tenaga orang yang mampu melihat
seluruh visi dan mampu menyeimbangkan berbagai tuntutan yang saling bersaing
dalam mendapatkan sumber daya begitu juga dengan mengayuh dibutuhkan seseorang
yang sunguh-sunguh memfokuskan kepada suatu misi dan melakukannya dengan baik.
Dari kombinasi antara keduanya inilah maka akan didapat suatu pemerintah
entrepreneurial yang diharapkan dapat mecapai tujuan utama.
Pemerintahan milik rakyat
Dalam prinsip
ini pemerintah diharapkan sebagai bagian yang memberi wewenang ketimbang
melayani. Yang dimaksud disini adalah pemerintah harusnya adalah sebagai badan
yang menumbuhkan inisiatif masyarakat untuk menyelesaikan masalah mereka. Hal
ini dapat dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat,kelompok persaudaraaan dan
organisasi social. Hasil yang didapat dari pemerdayaan ini adalah agar
diharapkan masyarakat memiliki iklim partisipasi aktif dalam mengontrol
pemerintah sehingga akan muncul rasa bahwa pemerintah adalah milik rakyat.
Tanggung jawab yang dimiliki oleh pemerintah meskipun telah didorong kepada
masyarakat (berupa kepemilikan dan kontrol) tidak menjadikannya hilang atau
berakhir pemerintah tetap mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa
kebutuhan-kebutuhan telah terpenuhi.
0 komentar:
Posting Komentar