Pemerintahan yang kompetitif
Perbedaan
antara pemerintahan yang kompetitif dan pemerintahan dengan model monopoli
adalah pada pemerintahan yang kompetitif tidak hanya berperan dalam pemberian
pelayanan tapi juga berperan sebagai penyuntik sifat persaingan atau kompetitif
ke dalam pelayanan. Pada model lama pemerintah yang hanya berperan sebagai
pelayan tidak hanya menyebabkan sumber daya pemerintah menjadi habis terkuras
tetapi juga menyebabkan pelayanan yang diberikan semakin berkembang melebihi
kemampuan pemerintah yang menghasilkakn buruknya kualitas dan efektifitas
pelayanan yang dilakukan. Dengan menyuntikan dan mengembangkan sifat kompetitif
di antara masyarakat, swasta dan organisasi non pemerintah yang lain dalam
pelayanan public sehingga akan mengakibatkan terjadinya efisiensi, tanggung
jawab dan terbentuknya lingkungan yang inovatif selain itu sifat kompetisi juga
akan memaksa monopoli pemerintah atau swasta untuk merespon segala kebutuhan
pelangganya karena kompetisi menghargai inovasi dan membangkitkan rasa harga
diri dan semangat juang pegawai negeri.
Pemerintahan
yang digerakan oleh misi
Dalam
pemerintahan yang digerakan oleh misi bertujuan untuk mengubah organisasi yang
digerakan oleh peraturan dalam artian pemerintah yang berjalan atas aturan akan
tidak efektif dan kurang efisien, dikarenakan pekerjaan menjadi lamban dan
bertele-tele. Organisasi public ditopang oleh dua hal yaitu anggaran atau dana
dan peraturan berdasarkan pengamatan organisasi entrepreneulial umumnya
cederung meminimalkan peraturan dan memfokuskan kepada tujuan utama dimana pada
organisasi entrepreneurial membiarkan manajer menentukan jalan yang terbaik
untuk mencapai tujuan perusahaan apabila tujuan dan misi yang akan dicapai
jelas. Dibandingkan dengan sistem lama yang menekankan kepada peraturan sehingga
mengakibatkan pemborosan anggaran.
Sisi positif
lain yang dapat dicapai dari pmerintahan yang digerakan oleh misi adalah lebih
efisien, inovatif, fleksibel dan mempunyai semangat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan model lama dikarenakan pemberian keleluasaan kepada pegawai
dalam mencapai misi organisasi.
Pemerintah
yang berorientasi hasil
Pada
pemerintah yang berorientasi kepada hasil pemerintah berfungsi untuk membiayai
hasil bukan masukan. Dalam hal ini apabila lembaga pemerintah dibiayai berdasarkan
masuka maka akan sedikit sekali alasan mereka untuk bekerja keras apabila jika
dibiayai dengan hasil atau outcome maka mereka akan menjadi osesif pada
prestasi. Tanpa orientasi hasil pemerintah birokratis cenderung jarang dalam
mencapai keberhasilan.
Pemerintahan
yang berorientasi pelanggan
Dalam
pemerintahan yang berorientasi pelanggan maka pemerintah diharapkan agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan bukan birokrasi. Disini pemerintah dapat belajar
dari sector bisnis yaitu apabila pemerintah tidak dapat focus dan perhatian
kepada masyarakat maka masyarakat tidak akan pernah pusa dengan pemerintah.
Dalam sistem ini pemerintah haruslah tanggap kepada kebutuhan masyarakat karena
masyarakat ditempatkan sebagai pelanggan yang diperhatikan kebutuhannya. Keunggulan
pada sistem yang berorientasi kepada pelanggan adalah dapat memaksa pemberi
jasa untuk bertanggung jawab kepada pelanggan, tidak boros dikarenakan pasokan
disesuaikan dengan permintaan dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi
keadilan.
Pemerintahan
wirausaha
Dalam
pemerintahan wiraswasta pemerintah harus menghasilkan ketimbang
membelanjakan Artinya,
sebenarnya pemerintah mengalami
masalah yang sama
dengan sektor bisnis,
yaitu keterbatasan akan keuangan, tetapi mereka berbeda dalam
respon yang diberikan. Salah satu
contohnya adalah dengan menetapkan biaya untuk public service dan dana yang
didapatkan akan digunakan untuk inovasi pada bidang pelayanan public yang lain
sehingga pemerintah mampu menciptakan nilai tambah dan menjamin hasil meskipun
dalam situasi keuangan yang sulit.
Pemerintah yang antisipatif
Dalam
pemerintahan tradisional yang birokratif yang cenderung memusatkan penyediaan
jasa untuk memerangi masalah cenderung membuat pemerintah kehilangan kapasitas
dalam memberikan respon atas masalah-masalah yang muncul. Sikap ini harus
diubah agar menjadi pola pencegahan sehingga dapat menyelesaikan masalah yang
semakin kompleks di masyarakat.
Pemerintahan
desentralisasi
Pada
pemerintahan desentralisasi dari hierarki menuju partisipasi kerja.
Pemerintahan sentralisasi cenderung berhasil bila komunikasi antar lokasi masih
lamban dan pekerja public belum terdidik sekarang ini keadaan sudah berubah informasi
dan teknologi sudah
mengalami perkembangan pesat,
komunikasi antar daerah yang terpencil bisa mengalir seketika, banyak
pegawai negeri yang terdidik dan kondisi berubah dengan kecepatan yang luar
biasa, maka pemerintahan desentralisasilah yang paling diperlukan. Sekarang
sudah saatnya keputusan harus dibagi kepada lebih banyak orang yang
memungkinkan keputusan dibuat ke bawah atau pada pinggiran ketimbang
mengkonsentrasikan pada pusat atau level atas.
Pemerintah
yang berorientasi pasar
Dalam
pemerintahan yang berorientasi pasar pemerintah didorong untuk mendokrak perubahan
melalui pasar artinya, daripada
beroperasi sebagai pemasok
masal barang atau jasa tertentu, pemerintahan atau
organisasi publik lebih baik berfungsi
sebagai fasilitator dan pialang dan menyemai
pemodal pada pasar
yang telah ada
atau yang baru
tumbuh. Pada pemerintahan entrepreneur pemerintah tidak lagi berusaha
untuk mengotrol lingkungan akan tetapi lebih kepada strategi inovatif untuk
membentuk lingkungan agar kekuatan pasar berlaku. Strategi yang digunakan adalah
membentuk lingkungan sehingga pasar dapat beroperasi dengan efisien dan
menjamin kualitas hidup dan kesempatan ekonomi yang sama.
Sumber:
Sumber:
- 10 PRINSIP MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI (Perspektif David Osborne Dan Ted Gaebler Tentang Pelayanan Publik) oleh Drs. Mahmun Syarif Nasution M.AP
- http://www.jstor.org/stable/3381012.
0 komentar:
Posting Komentar