Rabu, 13 April 2011


Tinjauan Ekonomi Terhadap Sumber Daya Alam
Assalamualaikum wr wb,

     Indonesia sebagai Negara yang mempunyai beragam sumber daya alam harusnya dapat menjadi Negara kaya yang mempunyai masyarakat yang sejahtera dan makmur. Namun sungguh ironis bila kita melihat keadaan bangsa ini sekarang dimana banyak sekali rakyat kita yang hidup sengsara rakyat kita mengalami kekurangan, menderita gizi buruk, tidak sanggup membeli kebutuhannya dan banyak hal lainnya. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tidak hanya berupa minyak bumi. Negeri kita telah dikaruniai oleh Allah SWT dengan limpahan tambang dan mineral, beragam sumber energi, berjuta sumber kekayaan hayati, ditambah lagi dengan pesona alamnya yang sangat elok namun kenapa rakyatnya harus menanggung berkah bagai kutukan ini. Kekayaaan alam bangsa ini tidak hanya menjadi berkah namun juga kutukan berkah bagi sebagian orang namun menjadi kutukan bagi banyak orang. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya kemampuan dalam mengolah kekayaan alam kita sebagai mana mestinya.

     Kembali ke masalah utama yaitu tinjauan ekonomi terhadap sumber daya alam, sumber daya alam yang dimiliki suatu Negara adalah salah satu bentuk devisa yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan ekonominya karena itu dalam tulisan saya akan mencoba menjelaskan beragam tinjauan ekomi terhadap masalah sumber daya alam.

     Tinjauan Ekonomi mikro terhadap sumber daya alam, Manusia dapat hidup dan menjalani kehidupan di dunia ini sangat bergantung kepada sumber daya alam. Terlebih lagi sumber daya alam yang menguasai hajat hidup orang banyak. Keberadaan sumber daya ini sudah dapat disejajarkan dengan kebutuhan primer manusia yang lain, contohnya seperti sumber daya air, sumber daya energi, sumber daya hutan, dsb. Oleh karena itu, jika dalam masyarakat manusia terjadi kelangkaan sumber daya alam ini, maka akan menyebabkan manusia mengalami kesulitan hidup. Karena itu apabila kita melihat dari tinjauan ekonomi mikro maka komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak maka dapat dikategorikan sebagai komoditas yang bersifat inelastis atau dengan kata lain berapapun harga komoditas ini maka permintaaan terhadap komoditas ini akan tetap karena merupakan kebutuhan pokok mereka. Jika kita memahami bahwa sumber daya alam adalah termasuk dalam kategori komoditas yang bersifat inelastis, maka konsekuensinya adalah: jika komoditas ini mengalami kenaikan harga, maka pendapatan total (total revenue) yang akan didapatkan oleh para penjual komoditas ini (produsen) akan semakin tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi harga komoditas ini, maka akan semakin besar pendapatan total yang akan diperoleh para penjualnya. Maksud dari peryataan di atas adalah apabila komoditas ini dikuasai oleh orang-orang yang hanya memikirkan keuntungan semata maka ada kemungkinan bahwa koditas ini akan mengalami rekayasa harga yang bisa berakibat "bencana" bagi rakyat biasa yang tergantung pada komoditas ini.

     Tinjauan Ekonomi makro terhadap sumber daya alam, Bila melihat dari sudut pandang ekonomi makro maka kita harus memahami bahwa dalam ekonomi makro SDA adalah bagian dari factor produksi. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa keberadaan SDA ini akan memiliki pengaruh secara langsung terhadap biaya produksi secara agregat. Karena itu maka naik turunya SDA akan berpengaruh baik scara langsung ataupun tidak langsung terhadap factor produksi dan tentu berpengaruh juga terhadap produksi nasional secara agregat. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan dengan gamblang bahwa apabila harga komoditas SDA mengalami kenaikan, maka secara ekonomi makro akan mengakibatkan terjadinya inflasi, yaitu harga-harga secara umum mengalami kenaikan, sekaligus di sisi lain akan meyebabkan pendapatan rakyat di negeri itu mengalami penurunan, alias rakyat akan menjadi semakin miskin.

     Tinjauan Sistem Ekonomi terhada sumber daya alam, Mengingat posisi strategis dari sumber daya alam bagi keberlangsungan ekonomi umat manusia secara keseluruhan, maka pembahasan seharusnya lebih kita fokuskan kepada persoalan yang paling fundamental, yaitu menyangkut keberadaan dari sumber daya alam itu sendiri. Untuk keperluan pembahasan ini, kita harus memahami terlebih dahulu bahwa di dalam teori ekonomi konvensional, pembahasan bagaimana manusia dapat melakukan pengalokasian sumber daya secara efektif dan efisien, akan dimasukkan dalam pembahasan ilmu ekonomi. Sedangkan pembahasan tentang siapa dan bagaimana penguasaan atau kepemilikan terhadap sumber daya, akan dimasukkan dalam pembahasan sistem ekonomi. Dalam system ekonomi konvensional dapat dibedakan menjadi dua jenis system ekonomi yaitu : Sistem ekonomi pasar (liberal) yang menyatakan bahwa sumber daya alam penguasaannya diserahkan kepada pasar dan satunya lagi system ekonomi komando (sosialis) yang menyatakan bahwa sumber daya alam harus dikuasai oleh Negara. Namunapabila kita melihat perkembangan ekonomi sekarang ini system ekonomi yang cenderung diadopsi oleh semua Negara adalah system ekonomi pasar termasuk Indonesia. Sebagaimana prinsip dari mekanisme pasar bebas yang mengatakan bahwa SDA dikuasai pasar maka yang menguasai pasar adalah orang yang menguasai SDA dan di Indonesia yang menguasai pasar adalah para kapitalis asing sehingga dalam arti merekalah yang lebih banyak menguasai sumber daya alam di Indonesia.

Dari tinjauan diatas maka dapat disimpullkan yang menjadi akar permasalahan di Indonesia yaitu apabila sumber daya alam itu jatuh ke tangan manusia-manusia yang rakus, maka parade kenaikan harga komoditas SDA akan senantiasa menjadi tontonan yang akan selalu menghiasi berita-berita kita. Konsekuensinya adalah rakyat jelatalah yang akan menjadi korbannya. Jika hal ini dibiarkan berlangsung terus-menerus, maka Indonesia sebagai produsen SDA dunia yang sangat besar, rakyatnya benar-benar akan mengalami nasib sperti ayam yang mati di atas tumpukan beras.

     Untuk mengatasi masalah itu kita dapat melihat salah satu alternative lain yaitu sistem ekonomi yang tidak masuk dalam kategori perbincangan teori ekonomi konvensional. Sistem ekonomi tersebut tidak lain adalah sistem ekonomi Islam.

     Tinjauan perspektif Islam terhadap sumber daya alam, Dalam pandangan sistem ekonomi Islam, harta kekayaan yang ada di bumi ini tidaklah bebas untuk dimiliki oleh individu, sebagaimana yang ada dalam pemahaman sistem ekonomi kapitalisme. Sebaliknya juga tidak seperti dalam pandangan sistem ekonomi sosialisme, yang memandang bahwa harta kekayaan yang ada di bumi ini harus dikuasai oleh negara. Di dalam sistem ekonomi Islam, status kepemilikan terhadap seluruh harta kekayaan yang ada di bumi ini dapat dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu:

  • Pertama: Kepemilikan individu, yaitu hukum syara' yang berlaku bagi zat atau manfaat tertentu, yang memungkinkan bagi yang memperolehnya untuk memanfaatkannya secara langsung atau mengambil kompensasi (iwadh) dari barang tersebut.
  • Kedua: Kepemilikan umum, yaitu ijin Asy-Syari’ kepada suatu komunitas untuk bersama-sama memanfaatkan suatu benda.
  • Ketiga:Kepemilikan negara, yaitu harta yang tidak termasuk kategori milik umum melainkan milik individu, namun barang-barang tersebut terkait dengan hak kaum muslimin secara umum.
     Maka dalam perspetif islam kita dapat menyimpulkan bahwa SDA tidak semuanya menjadi milik perseorangan namun juga tidak menjadi milik pemerintah secara mutlak namun SDA tersebut dibagi menjadi tiga jenis sesuai dengan manfaat harta tersebut terhadap kesejahteraan umat.

Sekian artikel dari saya apabila ada kata yang salah atau tidak sesuai penulis mohon maaf .

Wassalamualaikum wr wb

Sumber:

  • http://www.google.com
  • http://www.jurnal-ekonomi.org/2008/06/03/peran-negara-dalam-pengelolaan-sumber-daya-alam/

 

0 komentar:

Posting Komentar