Konseptual Akuntansi Berdasarkan FASB
FASB
atau Financial Accounting Standards Boards adalah badan atau lembaga non profit
yang bertujuan untuk menetapkan atau membuat suatu system prinsip akuntansi
yang bisa diterima secara umum (khususnya di Amerika Serikat). FASB sendiri
terbentuk pada tahun 1973 yang menggantikan fungsi CAP dan APB pada AICPA atau
American Institute of Certified Public Accountants. Fungsi dari FASB adalah
untuk untuk menetapkan standar akuntansi keuangan yang mengatur penyusunan
laporan keuangan oleh entitas nonpemerintah secara kredibel, akurat dan sesuai
standar penyajian laporan keuangan. Misi FASB adalah untuk membangun dan
meningkatkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang mendorong pelaporan
keuangan oleh badan non-pemerintah mampu menyediakan informasi bagi investor
dan pengguna lain dari laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Misi itu
dicapai melalui proses yang komprehensif dan independen dengan mendorong
partisipasi yang luas dan obyektif dari semua stakeholder, dan tunduk pada
pengawasan oleh Financial Accounting Foundation’s Board of Trustees.
FASB
merupakan bagian dari struktur independen atas semua organisasi bisnis dan
profesi. Struktur tersebut meliputi Financial Accounting Foundation
(Foundation), FASB, Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC),
Governmental Accounting Standards Board (GASB), dan Governmental Accounting
Standards Advisory Council (GASAC).
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan
oleh FASB sebagai :“a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent standards and that prescribes the nature, function, and limits of financial accounting and reporting”.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan
Konsep dasar yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai ekternal.
Tuiuan Conceptual Framework
Tujuan menjadi acuan bagi:
1. Penyusun standar akuntansi
keuangan dalam tugasnya
2. Penyusun laporan keuangan untuk
menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar
3. Auditor dalam memberikan pendapat
4. Pemakai laporan keuangan dalam
menafsirkan informasi dalam Iaporan keuangan
Kebutuhan
akan suatu kerangka kerja konseptual adalah untuk meningkatkan pemahaman dan
keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan
komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan dan agar apabila ada masalah-masalah
yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori
yang telah ada.
Perkembangan
Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board) telah
menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan
dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
- SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
- SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
- SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
- SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi.
- SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
- SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran
Tujuan utuma pelaporan keuangan
adalah :
1. Usefulness
Berguna bagi para investor atau
kreditor dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan yang rasional.
2. Understandibility
Harus dapat dipahami oleh
orang-orang yang mengerti masalah akuntansi dan bisnis atau oleh
orang-orang yang ingin mempelajari dan menganalisa informasi yang
disajikan.
3. Target Audience: Investors and
Creditors
Pembuatan laporan keuangan ditujukan
utamanya untuk para investor dan kreditor.
4. Assessing Future Cash Flow
Laporan keuangan harus dapat
dimanfaatkan untuk menilai jumlah, perhitungan waktu, dan
ketidakpastian (risiko) atas prospek aliran kas.
5. Evaluating Economic Resources
Laporan keuangan harus menyajikan
besarnya harta, kewajiban, dan ekuitas perusahaan untuk membantu para
investor, kreditor, serta yang lainnya dalam mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan finansial perusahaan.
6. Primary Focus on Earnings
Laporan keuangan utamanya menyajikan
informasi yang berkaitan dengan pengukuran pendapatan perusahaan dan
komponen-komponennya dengan dasar akrual.
referensi
http://www.keuanganlsm.com/referensi-2/referensi-website/financial-accounting-standards-board-fasb-2/
http://en.wikipedia.org/wiki/Financial_Accounting_Standards_Board
http://dindaituchdindhoet.wordpress.com/2010/10/19/kerangka-konseptual-fasb/
0 komentar:
Posting Komentar