Kamis, 27 Desember 2012

ANALISIS FUNDAMENTAL



ANALISIS FUNDAMENTAL
            Dalam hal investasi saham calon investor tentunya harus mengetahui mana jenis saham yang dapat menghasilkan keutunungan bagi dirinya dan menghindari saham yang dapat mengakibatkan kerugian. Investasi saham sebagai salah satu bagian investasi yang mempunyai reksiko tinggi dikarenakan sifatnya yang bisa dibilang peka terhadap perubahan yang terjadi baik di dalam maupun diluar mengakibatkan dibutuhkannya suatu cara untuk menganalisakan suatu saham apakah saham tersebut layak untuk diinvestasikan. Atas dasar itulah maka para investor diharuskan untuk melakukan analisa fundamental dan analisa teknikal dalam meminimalisasi kerugian yang mungkin timbul dari perubahan pertumbuhan dan perkembangan suatu emiten perusahaan yang bersangkutan.
Seperti yang sudah diterangkan di atas analisa yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu saham pantas untuk dibeli dapat dibagi menjadi dua yaitu analisa secara fundamental dan analisa teknikal. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai masalah analisa fundamental saja.
Analisa fundamental sendiri adalah teknik mengamati, mengobservasi da penilaian dari suatu saham dengan mempelajari indicator-indikator terkait misalnya kondisi makro ekonomi dan kondisi industry suatu perusahaan dan termasuk berbagai indicator manajemen keuangan lain. Tujuan dari proses analisis undamental sendiri secara umum adalah menentukan manakah nilai saham yang mempunyai harga pasar yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai intrinsiknya (undervalue) sehingga layak dibeli begitu juga sebaliknya. Proses dari analisa fundamental sendiri adalah
·        Mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisa laporan keuangan dari emiten termasuk analisa laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode mendatang dengan membandingkan laporan keuangan tersebut melalui perbandingan internal dan eksternal
·        Menentukan nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas individu dengan membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced
Dalam menghitung kondisi perusahaan emiten ada lima kategori utama yaitu melalui:
1.      Rasio Keuntungan,melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
2.      Rasio Harga, mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham
3.      Rasio Likuiditas, mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
4.      Rasio Daya Ungkit atau Leverage Ratio, yang menunjukan sejauh mana pembiyaan perusahaan oleh pihak luar atau melaui hutang
5.      Rasio Efisiensi, penggunaanya dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya
Model dalam Analisis Fundamental
o   Model nilai buku, dalam model ini total asset perusahaan yang dijual pada nilai akuntansi setelah dikurangi oleh total liability dan preffered value stock dibagi dengan hak pemegang saham ( outstanding shares of common stock )
o   Model likuiditas, dalam model ini digunakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi pertumbuhan devidennya konstan
o   Model rasio harga (Price earning method), pada model ini nilai saham perusahaan dihitung berdasarkan perkalian antara laba per lembar saham yang diharapkan oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata industry/laba



0 komentar:

Posting Komentar