ANALISIS
FUNDAMENTAL
Dalam hal investasi saham calon
investor tentunya harus mengetahui mana jenis saham yang dapat menghasilkan
keutunungan bagi dirinya dan menghindari saham yang dapat mengakibatkan
kerugian. Investasi saham sebagai salah satu bagian investasi yang mempunyai
reksiko tinggi dikarenakan sifatnya yang bisa dibilang peka terhadap perubahan
yang terjadi baik di dalam maupun diluar mengakibatkan dibutuhkannya suatu cara
untuk menganalisakan suatu saham apakah saham tersebut layak untuk diinvestasikan.
Atas dasar itulah maka para investor diharuskan untuk melakukan analisa
fundamental dan analisa teknikal dalam meminimalisasi kerugian yang mungkin
timbul dari perubahan pertumbuhan dan perkembangan suatu emiten perusahaan yang
bersangkutan.
Seperti
yang sudah diterangkan di atas analisa yang digunakan untuk mengetahui apakah
suatu saham pantas untuk dibeli dapat dibagi menjadi dua yaitu analisa secara
fundamental dan analisa teknikal. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai
masalah analisa fundamental saja.
Analisa
fundamental sendiri adalah teknik mengamati, mengobservasi da penilaian dari
suatu saham dengan mempelajari indicator-indikator terkait misalnya kondisi
makro ekonomi dan kondisi industry suatu perusahaan dan termasuk berbagai
indicator manajemen keuangan lain. Tujuan dari proses analisis undamental
sendiri secara umum adalah menentukan manakah nilai saham yang mempunyai harga
pasar yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai intrinsiknya (undervalue)
sehingga layak dibeli begitu juga sebaliknya. Proses dari analisa fundamental
sendiri adalah
·
Mengetahui
kinerja keuangan emiten melalui analisa laporan keuangan dari emiten termasuk
analisa laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode mendatang dengan
membandingkan laporan keuangan tersebut melalui perbandingan internal dan
eksternal
·
Menentukan
nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas individu dengan
membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced
Dalam
menghitung kondisi perusahaan emiten ada lima kategori utama yaitu melalui:
1.
Rasio
Keuntungan,melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
2.
Rasio
Harga, mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham
3.
Rasio
Likuiditas, mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek
4.
Rasio
Daya Ungkit atau Leverage Ratio, yang menunjukan sejauh mana pembiyaan
perusahaan oleh pihak luar atau melaui hutang
5.
Rasio
Efisiensi, penggunaanya dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektifitas
perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya
Model
dalam Analisis Fundamental
o
Model nilai buku, dalam model
ini total asset perusahaan yang dijual pada nilai akuntansi setelah dikurangi
oleh total liability dan preffered value stock dibagi dengan hak pemegang saham
( outstanding shares of common stock )
o
Model likuiditas, dalam
model ini digunakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang
didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi pertumbuhan devidennya
konstan
o
Model rasio harga (Price earning method), pada model ini
nilai saham perusahaan dihitung berdasarkan perkalian antara laba per lembar
saham yang diharapkan oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata industry/laba
0 komentar:
Posting Komentar